Ragam Bahasa Arab Di Negeri Arab

بسم الله الرحمن الرحيم

Aslinya bahasa arab itu satu. Selama saya berguru di Jakarta pun saya hanya kenal satu jenis bahasa arab. Emang sih, dalam beberapa kesempatan saya denger ada bahasa selain yang satu itu. Dari sisi namanya, bahasa yang satu itu disebut dengan fush-ha. Di LIPIA dulu, para dosen dan pegawai dilarang keras keluar dari mulutnya bahasa aamiyah yang merupakan main villain dari jenis yang nomor satu tadi. Pernah sih satu dua ada dosen yang keceplosan dari mulutnya keluar bahasa aamiyah tadi, tapi itu kejadiannya accidental dan tanpa rekayasa.

Bahasa arab fush-ha اللغة العربية الفصحى

Fush-ha berarti fasih. Saya kira cukup mafhum arti fasih di kalangan orang Indonesia. Jenis bahasa ini merupakan bahasa resmi,yang ori dari bangsa arab zaman sebelum Islam, sampai sekarang ini. Sebagian ulama bahkan bilang hukumnya wajibb tuk belajar bahasa ini. Bahkan semisal kita berucap ana, anta, ana uhibbuki hubban syadidan #eh, ga ada yg paham alhamdulillah 😀 dengan niat-an tuk prakek bahasa arab maka dia kan berpahala karnanya. Karna apa?. Karna dengan bahasa jenis ini Al Quran turun, dan nabi Muhammad sholallahu ‘alayh wasallam bersabda, begitupun dengan tulisan-tulisan para ulama juga menggunakan bahasa ini dalam kitab-kitab mereka yang bejibun banyaknya.

Tuk bisa paham bahasa jenis ini, tentu yang namanya ilmu alat nahwu dan shorof kudu dan wajib diambil SKS-nya. Uniknya orang yang ditahbiskan sebagai guru besar nahwu adalah orang persia non arab yang bernama Sibawaih. Bahasa ini lah yang akan dijaga Allah ta’ala sampai hari akhir nanti. Janji Allah udah termuat bahwa Dia akan menjaga Al Quran sampai kiamat nanti. Nah, selama masih ada Al Quran, selama itu pula bahasa arab jenis ini akan bertahan.

Karakter kuat dari bahasa arab bisa bikin dia bertahan selama 15 abad lebih lamanya. Sementara yang saya denger dari para guru, ternyata bahasa inggris 4-5 abad yang lalu berbeda dengan yang sekarang. Katanya, hasil karya sastrawan William Shakespeare itu harus melalui proses “penterjemahan kembali” ke bahasa inggris kontemporer. Beda dengan kumpulan syair para ash-habul muallaqot yang dikepalai oleh Imrul Qois, karya mereka yaaa karya mereka yang dulu pernah mereka hasilkan 15 abad silam lalu.

Bahasa Arab Aamiyah اللغة العربية العامية

Kuweis, Aiwa, Musy kida, Mu Jahiz, Dahein, Asyan, Zey, Sawwi, Fen, Wen, Kubri . . . .

Nah, ini beberapa kosa kata dari yang namanya bahasa aamiyah. Aamiyah diambil dari kata awwam, ya awwam disini artinya juga mirip awam di bahasa kita. Dia orang awam dalam beragama berarti dia kurang ilmunya dalam beragama. Buat yang pernah umroh atau haji, mungkin kata nomor satu dan dua dah pernah dicicipin sama telinga. Secara umum bahasa ini adalah bahasa jalanannya, bahasa non resmi, atau prokem atau slang-nya bahasa arab.

Aslinya kata-kata tadi sebagian besar berasal dari bahasa fush-ha tapi diubah pengucapannya sama yang berbicara. Misal kalo di kita itu keles dari kali, akikah dari aku, mawar dari mau, gak dari tidak dan lainnya. Saya pernah nguping percakapan sesama mahasiswa warga lokal, dan sumpah saya bener-bener ga paham. Saya mungkin ibarat bule ditengah percakapan :

A : eh, semalem lu cabut kemana?
B : yaelah biasa keles, ke tempat tongkrongan
A : Eh si Paijo gawe dia sekarang?.
A : Gua denger sih jaga kebon doi

Aamiyah itu disebabkan dua faktor, pertama lahjah (dialek) kedua lahn (salah pengucapan).

Contoh dari dialek

Inta Kida artinya anda begini sambil kasih jempol misalnya. Inta dari kata Anta أنت atau anda, nah Kida dari kata kadza كذا artinya begini.

Contoh dari salah pengucapan

Min jaybaka من جيبك artinya dari kantongmu. Harusnya dibaca min jaybika karna min salah satu huruf jar yang bisa mengkasrohkan atau memberi bunyi “i” ke satu kata #mudah2an paham.

Masih ada satu jenis lagi yang mungkin ini masih dibawah judul aamiyah. Bahasa yang biasa dipake oleh para pekerja informal yang berasal dari negara-negara non arab. Bahasa sekenanya yang mereka denger dari orang arab dan mereka kait-kaitkan sendiri. Misalnya kata maa fiih ma’luum ما فيه معلوم, ini artinya saya nda tau. Mereka ambil dari kata maa fiih yang artinya tidak ada dan ma’luum yang artinya diketahui.

Atau contoh lainnya ; Anta kalam ana ba’den ma’luum أنت كلام أنا بعدين معلوم artinya kurang lebih Kamu bilang ke saya nanti saya tau. Terjemahnya bener-bener leterek Anta (kamu) kalam (bilang) ana (saya) ba’den (nanti) ma’lum (tau). Yang bikin kesel kadang orang-orang ini nuduh mahasiswa lugu kayak saya nda bisa bahasa arab lantaran nda ngerti apa yang mereka ucap. “Inta (Kamu) maa fiih (ga ada) ma’lum (tau)arobiy (bhs arab)??”. *sumpelin peci kemulutnya

Banyak faktor terkait, koq bisa-bisanya timbul bahasa model begini dari mulai bercampurnya bangsa arab dengan bangsa lain, disibukkannya manusia dengan urusan duniawi, hingga campur tangan penjajah barat beserta kaki tangannya. Tapi intinya sih kurangnya kesadaran tuk belajar dan mempraktekannya.

Dan kesalahan bahasa model gini, sebenernya dah dari dulu diwanti-wanti bahkan semenjak zaman sahabat. Sayyidina Umar semasa beliau jadi khalifah kaum muslimin diceritakan pernah memerintahkan kepada salah seorang gubernurnya yang bernama Abu Musa Al Asyari tuk mencambuk sekretarisnya lantaran salah menulis surat resmi yang ditujukan kepada dirinya sebagai seorang kepala negara tertinggi saat itu.

و الله أعلم

Tentang Dinar Zul Akbar

Hanya seorang manusia biasa yang dikelilingi hal-hal luar biasa. Keseharian kuliah, kadang nulis, sering tidur dan suka merenung.
Pos ini dipublikasikan di Bagi-bagi dan tag , , , , . Tandai permalink.

14 Balasan ke Ragam Bahasa Arab Di Negeri Arab

  1. dani berkata:

    Saya ngebayangin gimana itu puyengnya ngedengerin bahasa yang udah beda ucapan 😀

  2. jampang berkata:

    “Inta (Kamu) maa fiih (ga ada) ma’lum (tau) ‘arobiy (bhs arab)??”. —> 😀

    beberapa waktu yang lalu, ada ustadz ceramah di kantor…. katanya ada pergeseran pengucapan… misalnya kholid dengan menebalkan kha, bergeser menjadi khelid menipiskan huruf kha…. mungkin ini masuk yang dialek itu yah… lajnah

  3. jampang berkata:

    eh lahjah… 😀

    lajnah mah panitia yah?

    • Dinar Zul Akbar berkata:

      🙂
      Lahjah tiap negara beda2, Lahjah ad yg mutabar alias diakui ad jg yg gak

      Di arab saudi huruf qof ق sering dibaca ga,di mesir huruf jim ج dibaca ga
      Ini ga mutabar
      Ad yg mutabar misal di quran ada yg baca والضحى wadh dhuha ad jg tg baca wadh dhuhe

      Tg diakui udh ad dari jaman sebelum islam makanya quran turun lbh dr satu riwayat atau cara bacany
      Ada 7 yg disepakati yg disebut qiroah sab’ah

  4. pitaloka89 berkata:

    Butuh berapa lama yang belajar bahasa Arab? Terlebih kalau ga dipake. Cepet banget hilangnya.. Memang lingkungan itu berpengaruh banget ya….

  5. Jauharry berkata:

    Tuh gw taukan artinya Uhibbuki Hubban Syadidan ya habibi” = aku mencintaimu dgn cinta yg dahsyat & tulus wahai kekasihku.

    abis tanya sama ust. gugel

Tinggalkan Balasan ke Dinar Zul Akbar Batalkan balasan