Sedikit Trik Belajar Bahasa Arab

بسم الله الرحمن الرحيم

Ya, niatnya hanya sedikit yang pengen saya tulis disini. Kemaren belom lama, di LIPIA ada pendaftaran buat yang mau ikut kursus bahasa arab dimari. Kursus ini majjaanan alias gratis tis, ditempuh selama satu tahun.Dengan pengajar langsung diimport dari timur tengah. Dan tanpa disangka dan dinyana, peminatnya bludak kayak aer di Jakarta. Tepatnya ada 1000-an orang lebih yang mau ikut ini program. Padahal yang diterima hanya 200-an orang.

Ternyata minat belajar bahasa arab mulai semarak di Jakarta khususnya. Makanya, saya mau nulis tentang sedikit trik buat belajar bahasa Quran ini. Ini dikasih dari guru kami yang berasal dari Sudan, beliau bernama al Ustadz al Fadhil Abdul ‘Aziz ibn ‘Umar. Beliau udah punya pengalaman bertahun-tahun ngajarin orang li ghoyrin nathiqin biha (yang tidak berbicara bhs Arab).

Berangkat dari keheranan beliau tentang kenapa sih orang-orang li ghori tadi gak mampu menyerap ma’lumat bahasa yang mereka udah dapet?. Jawabannya ada beberapa, satu yaitu kurangnya mumarosah atau praktek dalam berkalam ria, yang kedua yang nda kalah penting adalah sedikitnya sima’ atau menyerap maklumat bahasa arab dengan sarana indera pendengar atau bahasa sederhananya dengerin #halah.

Keluarlah tips berikut ini dari mulut beliau hafizhohullah ta’ala :

  1. Baca literatur arab laylan wa naharon (sehari-semalam) sebanyak 10 halaman alias 5 lembar, boleh disebut juga yaumun wahid khomsu awroq YWKA (wadduh ngomong apa pak>???). Kamsudnya itu sehari baca 5 lembar. Nanti kalo perlu ada adminnya nih, tapi sayang saya nda bisa ikut karna saya masih pake senter yang bisa dipake buat nelpon atau sms #hha. Walaupun ngeri juga takut kena vonis bid’aaah.
  2. Mendengarkan laylan wa naharon maklumat berbahasa arab selama satu jam. Mau berita, durus, nasyid, apa aja boleh silahkan asal jangan infotainment berbahasa arab #waduh kek gimana itu??
  3. Menulis tangan dalam bahasa arab laylan wa naharon sebanyak 3 halaman. Mau kutip dari kitab, atau nulis cerpen, novel, apapaun itu. Tapi status twitter atawa pesbuk laa yu’tabar alias gak diitung.
  4. Ceplas-ceplos berbahasa arab laylan wa naharon selama 1 jam. Ngomong apa aja boleh asal jangan ngegossip apalagi ngomongin yang mosting #hha. Ini yang agak susah, masalahnya ini harus ada sparing partnernya. Berbahagialah buat yang suami-istri maka bisa langsung praktek. Tapi bagi para bujanghiduun wa bujanghidaat maka harus putar otak buat mengakali bagaimana mencapai target yang satu ini.

Yang jelas emang butuh pengorbanan yang gak sedikit sebagaimana Ustadz Abdul Aziz bilang.

Kuncinya ada 14 yaitu S, A, B, A, R dan K, O, N, S, I, S, T, E, N. Yang jelas pakar bahasa arab yang mendunia, pengarang kitab Al Kitab adalah seorang persia yaitu Sibawaih. Begitu juga pakar hadits terkemuka, yang kitabnya nangkring di urutan no 1 di khazanah keislaman pun bukan seorang arab, beliau tak lain adalah Imam Bukhori yang lahir di Uzbekistan. Bahkan pioneer dalam ilmu fiqh pun bukan dari kalangan arab, dalam darahnya mengalir darah persia, beliau adalah Imam Abu Hanifah. Bahkan ada yang lahir di arab dari kecil sampe nikah, kemudian meninggal namun tak pandai bercakap bahasa arab. Siapakah dia?? Anda penasaran?? Tolong jangan dijawab “sama saya juga”. Ala wa huwa (ketahuilah bahwa ia adalah) si Jamal alias Onta.

Emang sengaja nulisnya oplosan pake bahasa arab. Biar tambah kepo sama ini barang. Biar banyak yang pada suka belajar bahasa arab. Kalo perlu kita arabisasi aja biar pada doyan belajar bahasa arab. Karna kalo mau paham Alquran, Hadits, serta aqwal (ucapan) ulama harus pake tools yang disebut bahasa arab. Karna terjemahan tidak akan pernah cukup buat mendapatkan hal-hal tadi. Ada yang ganjel atau berasa kurang jika hanya mengandalkan terjemahan.

Karna kalau udah bisa baca tulisan arab. Maka tsqofah akan otomatis bertambah. Kita bisa membaca ragam pendapat para ulama. Dan tidak hanya taqlid kepada satu sumber aja. Minimal kita bisa lebih bijak dalam memvonis sesuatu. Bahkan jika belajar bahasa arab diniatkan supaya biar bisa paham sumber-sumber keislaman, maka capek, letih, dan lelahnya kita belajar akan diganjar pahala. Fafhamuu ya ulil albab

#biarjanuarigakkosongpostingan

و الله أعلم

Tentang Dinar Zul Akbar

Hanya seorang manusia biasa yang dikelilingi hal-hal luar biasa. Keseharian kuliah, kadang nulis, sering tidur dan suka merenung.
Pos ini dipublikasikan di Bagi-bagi dan tag , , , . Tandai permalink.

24 Balasan ke Sedikit Trik Belajar Bahasa Arab

  1. pitaloka89 berkata:

    Berat…….. pantesan saya ga bisa2…
    Hilang malah sekarang yang sudah pernah dipelajari karena ga diulang2 T_T

  2. jampang berkata:

    kalau mau mahir emang nggak bisa instan.
    saya nggak pernah ngelakuin tips itu…. makanya nggak bisa-bisa

  3. Iwan Yuliyanto berkata:

    “Tepatnya ada 1000-an orang lebih yang mau ikut ini program.”
    Alhamdulillah …

    “Padahal yang diterima hanya 200-an orang.”
    Subhanallah …

  4. Iwan Yuliyanto berkata:

    Sekali-kali dong (eh rutin aja ding) … blog ini diselingi dengan pelajaran bahasa Arab, mulai dari yg ringan-ringan sampai kelas berat. Sekalian aja kita arabisasi dunia perbloggeran 🙂

  5. rivenskyatwinda berkata:

    setuju dengan saran Pak Iwan, arabisasi dunia perbloggeran. barangkali di lain waktu bisa share terkait bahasa arab ka.

    nomer 4: ga semuanya juga butuh partner lawan jenis apalagi kalau ujung-ujungnya nyerempet. atau mungkin memang perasaan penulis kali ya? kan bisa dengan sesama jenis atau sendiri

    • Dinar Zul Akbar berkata:

      nahwu saya jeblogg’ss’xx,, mungkin tugas mulia ini bisa digarap anak al Hikmah aja kali yak,,

      terkait no4,, walaaahh ini arahnya udah ketebak mau kemanaaa . .
      jadi gini Sis Winda,, kalo lagi libur kan gak bisa buat dialog selama 1 jam pull, gak ketemu temen atawa ustadz di kampus, kalo punya pulsa yg bejibun mungkin bisaa, telpon
      trus kalo ngomong sndiri, kan nda ada yg koreksi kita salah dimana,, lagian bisa2 dianggep freak ama org sekitar,, gegara ngomong sndirian apalagi pake bhs arab,, bisa bisa ada omongan “lha ini bocah bisa ngomong ama jin arab kali yak??”

      makanya matannya itu berbahagialah buat yg udah zawaajj,, yg blum yaaa puter otak..
      fafhamiii ya ukhtiiiii

  6. rivenskyatwinda berkata:

    kalau anak alhikmah yang lain mungkin bisa, tapi ga semua suka nulis. adapun saya? apalah saya dibanding anak lipia yang belajar lughohnya udah 2 tahun langsung sama syaikh arab. nahwu saya juga masih kurang, kalau boleh memilih saya lebih suka disuruh bicara/menulis tentang shorof atau balaghoh.

    kalau masalah cuap-cuap, ada ustadz pernah berpesan ‘kalau belajar bahasa arab itu harus seperti orang gila.’ maksudnya gimana? jadi, ngomong sendiri. contoh hadza kitaabun, hadzihi sabburoh, dan seterusnya, baik ketika ada wujud barangnya atau ketika lagi belajar sendiri.

    kalau mau ada yang koreksi, bisa aja kayak muroja’ah hafalan qur’an sendiri, jadi katakanlah cuap-cuap satu halaman buku, terus direkam dari awal, kemudian distop pas halaman 1 berakhir. di puter ulang deh. nah, setelah itu kita bakal tahu dimana titik-titik kesalahannya. kalau masih banyak salah, baca lagi baca terus sampai kira-kira nempel. terus diulang plus direkam beberapa kali, sampai ga ada salah. mungkin kita yg harus pinter menyiasati aja sih. kalau ga ada rekaman? cara terakhir minta orang terdekat tyang ada disekitar untuk nyimak bacaannya. kalau ga ada juga, ya cuap-cuap sendiri tadi kayak orang gila. dan menurut saya cuap-cuap sendiri itu efektif sekali.

    setuju banget sama matannya. tapi sekali lagi, belajar sendiri itu bisa, berdua temen juga bisa, jama’ahan pun juga bisa. yang udah zawwaj memang beruntung, tapi bukan berarti yang belum itu malang banget nasibnya, kan? kak Dinar tentu paham bahwa jodoh itu sudah menjadi bagian dari takdir, tapi alangkah baiknya ketika Allah belum berkehendak atau memampukan yang lain untuk zawwaj maka ga perlu juga para pemuda atau gadis memperlihatkan kegalauannya. adapun, kalau gaya tulisan ka Dinar memang khas seperti itu yo wis masyi’tum. ‘afwan sebelumnya kalau ada kata-kata yang kurang berkenan, ini saran aja, baarokallaahu fiikum.

  7. rezky batari berkata:

    Bismillah

    Cakep nih tipsnya, emang kaya’ org gila sih kadang mumarosahnya bareng kucing ana yg cuma bisa jawab meong meong 😀
    Jazaakallah khoir sdh berbagi..

  8. Den Agus berkata:

    mas, om , ka , pak,, mau nanya dong. Tau referensi tempat di area jakarta barat atau jakarta utara untuk kursus bahasa arab gak ?? insya Allah baru mau mulai belajar ,, terima kasih. Klo gk salah bhasa arabnya Sukron,

Tinggalkan Balasan ke Dinar Zul Akbar Batalkan balasan